Total Tayangan Halaman

Senin, 28 Agustus 2017

Sepakbola dan Nasionalisme Warga

Siapa yang tidak menyukai menonton pertandingan sepakbola, apalagi jika pertandingan itu melibatkan dua tim yang mereprestansikan dua bangsa yang berbeda? Saya yakin semua orang akan meluangkan waktunya untuk olahraga yang satu ini - entah di kantor, di rumah, di ruang kelas secara sembunyi-sembunyi melalui aplikasi TV online atau YouTube di ponsel Android atau iOS, atau juga saat bepergian dengan pesawat udara maupun kapal, seperti yang terjadi malam tadi, Sabtu 26 Agustus 2017 di atas KM. Kelud, kapal berbendera Pelni itu. Saat tim Indonesia berhadapan dengan tim Malaysia memperebutkan tiket masuk ke babak final dalam ajang SEA GAMES 2017 yang tengah berlangsung di Kuala Lumpur, saya mengamati keseriusan semua penumpang lintas generasi dan gender menaruh pandangan yang tajam pada laga aksi tim berbaju merah yang sudah tentu adalah tim nasional Indonesia. 


Ini kelihatan sebagai fenomena biasa-biasa saja, sebagaimana biasanya pertandingan-pertandingan sepakbola lain yang menarik perhatian publik, terutama pecinta sepakbola yang kebanyakan adalah laki-laki. Tetapi, malam itu saya merefleksikan sesuatu yang lebih dari sekedar kebiasaan yang justru menyiratkan optimisme berbangsa yang kuat di tengah kelemahan agama dan ideologi budaya memperkuat kohesi-kohesi kebangsaan yang kian hari kian retak, ditandai dengan menguatnya provokasi dan konflik SARA - baik verbal, simbolik, maupun anarkis - serta diskriminasi yang sistemik terhadap warga negara yang secara demografis tidak memiliki kuantitas yang sebanding dengan kelompok agama atau kepercayaan, etnis, dan gender yang dominan. 


Di tengah pertandingan malam itu, yang serta merta melahirkan keheningan dengan tatapan mata yang tajam pada layar kaca, sembari sesekali histeria dengan teriakan "gol...gol..." ketika Tim Merah menguasai bola dan mencoba menjebol pertahanan tim Negeri Jiran, saya yang tadinya ikut menikmati kemudian memilih diam dan menikmati tontonan nasionalisme yang dipertunjukkan oleh para penonton -  yakni warga bangsa Indonesia yang multikultural itu. Di depan layar SCTV yang salurannya ditangkap oleh satelit kapal yang sedang mengarungi Laut Sumatera, ada orang Jawa, Melayu, Batak, Ambon, dan entah orang dengan suku mana lagi; ada orang dengan latar agama Kristen, juga Islam, dan entah agama apa lagi; Ada laki-laki, juga perempuan. Semua melebur dan menyatu di bawah kekuatan Sepak Bola. 


Lantas, apakah sepakbola memiliki kekuatan supranatural untuk "mendudukkan" semua yang berbeda pada satu kesempatan dan tempat yang sama? Di sinilah catatan pinggiran ini menemukan intinya.


Saya memulai dengan afirmasi, bahwa benar sepakbola memiliki kekuatan luar biasa, masif, otentik, dan serempak untuk menyokong nasionalisme warga bangsa. Afirmasi ini setidaknya didasarkan pada pengalaman pribadi saat menyaksikan laga tanding Indonesia melawan Filipina dengan cetakkan skor 3-0, sebuah prestasi sekaligus kado bagi bangsa yang sedang merayakan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2017 yang lalu. Menyaksikan gawang lawan dijebol bola Tim Merah selalu melahirkan rasa bangga dan haru tersendiri terhadap tanah air, dan ini terjadi secara spontan, tanpa ada rekayasa rasa, sebagaimana diupayakan oleh ideologi dan diskursus dengan bungkusan nasionalisme. Siapa mampu membendung tetesan air mata saat Indonesia Raya berkumandang dan Merah Putih berkibar di negeri orang sebagai simbol kehebatan dan kehormatan bangsa? 


Pikiran saya sebenarnya sederhana saja: saat agama-agama dan ideologi-ideologi kultural gagal meningkatkan rasa kebangsaan yang otentik, Sepak Bola justeru hadir seolah sebagai kekuatan supra-natural dengan peran  subtitutif yang menawarkan sebuah pilihan tunggal: nasionalisme! Dalam konteks inilah, saya memahami sepakbola lebih dari sekedar sebuah olahraga apalagi pertandingan, tetapi merupakan momentum dimana nasionalisme di(re)konstruksi dan ditopang kembali. 


Dalam konteks konflik Maluku yang dipolitisir atas nama sosio-keagamaan beberapa waktu lalu, sepakbola digagas oleh seorang pemuda bernama Sani Taniwella di Tulehu, salah satu kampung di Ambon yang sekarang dijuluki sebagai "Kampung Bola" di Indonesia atas sumbangannya bagi persepakbolaan Indonesia. Laga tanding yang melibatkan remaja lintas iman kala itu mampu menciptakan sebuah ruang publik yang cair dari kebekuan konflik. Narasi tentang sepakbola inilah yang akhirnya diaudiovisualisasikan ke dalam bentuk film yang diberi judul "Cahaya Dari Timur" yang beberapa waktu mewarnai layar lebar perfilman. 


Lebih jauh, kekuatan sepakbola menelanjangi nasionalisme semu yang hadir dalam slogan-slogan yang jauh dari afeksi humanis, yakni nasionalisme yang penuh "keseolah-olahan" atau "pengandaian". Nasionalisme yang muncul di ruang-ruang publik serta dalam moment-moment yang tampaknya biasa saja inilah, yang justeru lebih menarik untuk disimak, ketimbang diskursus nasionalisme yang seolah-olah menjadi motif murni percakapan di level institusi negara yang kerapkali menjadikannya hanya sekedar adagium tanpa bentuk. Sebaliknya, apa yang tengah saya amati itu, setidaknya dalam keyakinan saya, adalah nasionalisme dengan bentuk yang riil. Dengan begitu, sesungguhnya "duduk bersama" dengan "rasa yang sama" sebagai warga bangsa yang sama - tanpa batasan identitas primordialitik - yang menikmati sepakbola adalah nasionalisme sejati. 


Tak terasa, di babak kedua pertandingan malam tadi, pada menit ke-90 pertandingan itu harus berakhir dengan kenyataan bahwa Tim Garuda harus pulang dengan besar hati sebagai Yang Kalah. Heninglah sudah dan bungkamlah suara para perempuan dan laki-laki bangsa yang tadinya sangat histeris itu. Ada kesedihan dan kekecewaan di raut wajah mereka. Saya bisa menangkapnya dengan jelas. 


Tetapi, justeru kesedihan dan kekecewaan inilah yang saya nikmati, tanpa berarti bahwa saya tidak merasakan hal yang sama. Raut wajah yang sedih dan kecewa ini, saya anggap sebagai ekspresi lain nasionalisme warga yang penuh afeksi, spontanitas, dan otentik itu. 


Artinya, kekalahan Indonesia pada ajang SEA Games 2017 ini telah membisikkan pesan bahwa kecintaan berbangsa dan bertanah air masih kuat tumbuh, baik dalam perayaan prestasi maupun kenyataan pahit sebagai bangsa yang akan terus belajar dan menjadi hebat. Dengan begitu, kekalahan dalam persepakbolaan pun bisa dianggap sebagai kemenangan nasionalisme yang otentik tadi. 


'Bak Kapal Kelud yang sedang menyambung Tanjung Priok dan Batam di tengah deru gelombang, tetapi terus maju menembusi utara nusantara, Indonesia akan terus bangkit nan Jaya! 


Di Tengah Laut Sumatera, 27 Agustus 2017.

3 komentar:

  1. DEPOSIT BISA VIA PULSA!

    Duta Bandar Taruhan Judi Bola Sbobet Online Terpercaya dan paling baik yang menyediakan jasa layanan terhadap pembukaan akun permainan judi atau taruhan online guna kamu di perizinan judi online yang berderajat International, legal dan terpercaya hanya di zeusbola.

    Sbg Cabang Bola Sbobet Indonesia Terpercaya, ZeusBola telah berkerja sama bersama kongsi Sbobet beroperasi di Asia yg dilisensikan oleh First Cagayan Leisure & Resort Corporation, Manila-Filipina dan di Eropa dilisensikan oleh sang presiden Isle of Man untuk beroperasi juga sebagai juru taruhan latihan jasmani sedunia.


    https://bolazeus.info/2018/12/28/situs-agen-taruhan-sabung-ayam-s128-deposit-pulsa-termurah/
    https://bolazeus.info/2018/12/27/link-alternatif-s128-deposit-pulsa-sabung-ayam-online/
    https://bolazeus.info/2018/12/26/panduan-judi-deposit-pulsa-telkomsel-teraman/
    https://bolazeus.info/2018/12/26/cara-memilih-agen-poker-deposit-via-pulsa/


    Ayo daftar sekarang di bolazeus.biz

    BalasHapus
  2. BONUS 10% SETIAP HARI!

    Agen Poker pulsa Terpercaya Di Indonesia, status perwakilan Poker Online menyisakan pulsa yakni sebangun cukong judi yang merancangkanmengagendakan tontonan poker online pada masa ini sudah banget ringan degnan munculnya permainan ini poker online sedimen lewat pulsa fasilitas bermutu menggadang disebuah atraksi poker online yang pandai kita jumpai waktu ini memang buah berpangkal semakin meningkatnya waktu dan teknologi kala ini didalam permainan rungguhan online. Karena cukup memperlakukan pulsa seakan-akan aset sedimen pementasan di poker pulsa online, petugas sudah menggondol aplusan yang lawas beraksi dan memihak permainan.

    Bertingkah memperuntukkan pulsa didalam tontonan judi online pastinya memang akan semakin memudahkan pemain masa anda melakukan permainan taruhan online. Dengan adanya endapan via pulsa lalu anakbuah akan kuasa karena enteng berbobot berpura-pura dan berperan jagoan didalam seimbang pementasan poker. Atraksi judi online sedimen melewati pulsa pastinya akan menggerapai sebagian makna bermegah-megah yang dapat berupa pulsa juga maupun berbentuk uang legal didalam sewujud pertunjukan judi online.

    BACA JUGA:

    taruhan poker pulsa
    judi poker via pulsa
    main judi deposit pulsa


    Ayo daftar sekarang di ZeusBola

    BalasHapus
  3. BISA DEPOSIT PAKE PULSA

    DewaZeus adalah partner dari situs ZeusBola, yang merupakan master agen mater taruhan judi bola, Casino, Poker, taruhan sabung ayam online S128, CF88 DewaPoker, Live Casino Agen Resmi Lisensi Filipina Paling Terpercaya di Indonesia, hanya di zeus bola.

    Sbg Perizinan Bola Sbobet Indonesia Terpercaya, ZeusBola sudah berkerja sama dgn perseroan Sbobet beroperasi di Asia yg dilisensikan oleh First Cagayan Leisure & Resort Corporation, Manila-Filipina dan di Eropa dilisensikan oleh penaklukan Isle of Man untuk beroperasi sebagai juru taruhan latihan jasmani sedunia.

    https://dewazeus.site/tips-penting-memilih-agen-poker-online-deposit-via-pulsa-terpercaya/
    https://dewazeus.site/situs-poker-online-deposit-via-pulsa-termurah-hanya-25rb/
    link whatsapp zeusbola

    bonus deposit s128

    Kunjungi juga link alternatif maxbet nova88 maxbet link, main langsung maxbet nova88.

    BalasHapus